Jumat, 18 Februari 2011

Sang Mentor

Merupakan sebuah klise hidup yang saya tahu tentangnya. Seseorang dari salah seorang yang telah mengubah alur hidup ini yang mungkin dapat dijadikan sebuah hikmah penuh makna dalam setiap langkah dalam berbuat.

Tekisahkan seseorang yang kesekian yang saya kenal sebelumnya dalam sebuah lingkungan 'ini'. Beliau bukan yang pertama namun beliaulah yang 'pertama'.

Beliau bukanlah seseorang yang banyak mengumbar kata. Namun beliau banyak bergerak dengan aksi nyata.

Beliau bukanlah seseorang yang banyak bermain dengan teori belaka. Namun beliau menelaah dalil-dalil shahih untuk diucapkannya.

Beliau bukanlah seseorang dengan ekspresi terbuka. Namun sekali beliau berekspersi menimbulkan inpirasi bagi orang disekitarnya.

Beliau tidak sempurna! Namun beliau mencoba untuk 'sempurna' sebagai seseorang yang patut menjadi qudwah di lingkungannya.

Beliau tidak patut ditiru! Dalam hal kesalahan yang beliau lakukan! Namun sampai saat ini, mata ini, belumlah pernah sekalipun melihat suatu kesalahan padanya.


Rabb. Jika engkau menghendaki pertemuan pertama itu dengannya. Dan ternyata pertemuan itu mengakibatkan cinta yang sangat... sangat... sangat... dalam kepada-Mu. Maka kuatkanlah ikatannya.

Rabb. Ulurkanlah firman-Mu yang telah engkau sampaikan kepada Jibril dan ia sampaikan kepada Muhammad saw. hingga akhirnya pesan itu sampai ditangannya untuk hamba pikirkan.

Rabb. Hamba tak kuasa menahan segala gejolak rasa yang ada dengan segala dosa yang telah terucap dan yang telah diperbuat, ketika akhirnya hamba bertemu dengan secercah cahaya-Mu yang ada padanya.

Jatuh.

Engkau pun masih mengingatkanku akan-Mu melaluinya.

Jatuh.

Engkau pun masih mengingatkanku akan-Mu melaluinya.

Jatuh.

Engkau pun masih mengingatkanku akan-Mu melaluinya.

Jatuh hingga kesekian kalinya pun Engkau akan tetap ada dengan siapapun perantaranya termasuk seseorang yang ku kagumi. Mungkin tidak lebih hamba kagumi layaknya kekasihmu Muhammad saw., namun cinta ini, rasa kagum ini, semoga tetap ada hingga akhirnya kami bisa melangkah bersama melalui sirath-Mu dan mengetuk 'pintu'-Mu dengan sambutan senyum salam hangat Ridwan as.. Riyadhul Jannah ini, semoga merupakan tempat kembali kami. Sahabat-sahabat kami. Dan orang-orang yang kami cintai.

Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada-Mu, ertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (di jalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syati’at-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya. Ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukanlah jalannya dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawwakal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma’rifat-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau seaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amin. Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Muhammad saw., kepada keluarganya, dan kepada semua sahabatnya.


Ditemani Depapepe - Sakura Kaze
Momen indah kelahiran seseorang
Bumi Allah, 27 Dzulqa'dah 1431 H – 4 November 2010 M
Annas Ta'limuddin Maulana

0 komentar:

Posting Komentar