Karya : Rangga Kusumo
Siang ini matahari tampak memancarkan sinarnya dengan begitu kuat, laksana seorang raja yang bengis sedang memarahi anak buahnya yang berbuat kesalahan. Entah mengapa bumiku sekarang kian membakar kulit penghuninya. Aku tak heran dengan hal tersebut, wajar saja bumiku ini semakin panas kalo penghuninya saja tetap egois. Egois ?? ya, manusia kini sangat egois karena mereka tidak memperdulikan lagi akan kelangsungan bumi ini . Banyak diantara mereka yang berbuat suatu tindakan yang tidak pantas yang tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada. Mereka seenaknya saja menebang pohon-pohon, mengeluarkan limbah dan asap secara tidak bertanggung jawab,dan lain sebagainya. Aku sangat sedih melihat hal ini..
Siang ini setelah aku selesai pulang sekolah, aku merencanakan akan pergi ke Palembang. Niatku hanya satu, aku ingin melihat pertandingan sepakbola antara tim kebangganku Sriwijaya FC yang akan melawan tim yang berasal dari Uni Emirat Arab yaitu Al-Ain dalam babak pentisihan Liga Champions Asia. Setelah makan siang yaitu sekitar pukul 12.30 Aku dan temanku Alex serta fadhil Bergegas pergi ke depan Shooping Centre kayuagung untuk menunggu mobil yang hendak pergi ke Palembang. Setelah tidak terlalu lama akhirnya kami menemukan mobil. Mobil yang kami kendaraipun berjalan menuju Palembang. Dari pinggir pintu terdengar sang kernet asyik untuk berteriak-teriak guna menarik simpati orang-orang agar mau menaiki mobil Sang Sopir. Karena memang saat itu mobiil tersebut masih banyak tempat duduk yang kosong.
Setelah sampai di kabupaten Ogan Ilir, tepatnya di Indralaya, salah satu temanku yaitu Muhammad Fadhi Al-Akbar turun dari mobil. Ia pamitan terlebih dahulu dengan kami, karena dia memang tidak ingin pergi bersama aku dan Alex untuk menonton pertandingan.Tepat pukul 15.00 WIB, kami tiba di Palembang. Kamipun bergegas untuk pergi ke Gedung Olahraga (GOR) Jakabaring Palembang. Sesampainya di sana kami sudah ditunggu oleh para calo tiket yang berkeliaran di sekitar stadion. Kami membeli tiket tribun utara ( belakang gawang). Tidak sabar untuk memasuki stadion kampun langsung bergegas pergi.Ini adalah pertama kalinya bagiku untuk memasuki stadiun sepakbola. Hal ini sebenarnya telah aku impi-impikan sejak aku masih duduk di sekolah menengah pertama.
Ketika aku masih SMP dulu, aku adalah seorang pemain sepakbola di SMP. Aku saat itu bersekolah di SMP Negeri 1 Pedamaran Timur, OKI, Sumsel. Aku menjadi tim inti sekolah. Kami sering mengunjungi sekolah-sekolah lain yang ada di sekitar desa kami untuk melakukan pertandingan persahabatan. Dan kamipun sering sekali memenangkan pertandingan. Posisiku saat itu adalah seorang Striker.
Selain bergabung dengan tim sekolah, aku juga mempunyai sebuah Tim sepakbola sendiri. Namanya FORENTAL GROUP (FG). Ketika itu pelatih kami yaitu berjumlah dua orang yang semuanya merupakan guru dari sekolahku. Mereka berdua adalah Pak Mistar yang merupakan Pembina OSIS sekaligus sebagai guru mata pelajaran IPS dan pah Fahri sudin yang merupakan guru mata pelajaran Olahraga. Pak Mistar adalah pelatih Fisik, sedangkan pak Fahri adalah pelatih strategi dan teori bermain bola kami.
Adapaun susunan pemain ketika itu yaitu sebagai berikut:
1. Abdila ( Goal Keeper )
2. Suhardi ( center Bek )
3. Rio ( center bek )
4. Trisnoi siswnanto ( Wing Bek Kiri )
5. Eli Trianto ( Wing Bek kanan )
6. Jamal Ludin ( pemain tengah )
7. Alex Chandra ( Pemain Tengah )
8. Willy Jaka saputra ( sayap kanan )
9. Eli Purba ( sayap kiri )
10. Erfan Tryono ( striker )
11. Rangga Kusumo ( Striker )
Itulah Susunan Pemain yang dulu sangat ditakuti oleh musuh-musuhnya ( hehhehe ).
Tapi sekaranga setelah aku bersekolah di SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung, aku merasa semua kehlianku dalam bermain sepakbola sudah hilang. Etah mengapa ?. Memang setelah sekolah di sini aku menjadi jarang sekali untuk latihan sepakbola. Aku disibukkan dengan kegiatan yang ekstra padat di sekolah ini. Padahal Menjadi Pemain sepakbola professional adalah merupakan cita-citaku dulu. L. Tapi tak mengapalah aku harus tetap bersyukur kepada Allah, karena aku masuk di sekolah yang terbaik di kabupaten ini. Mungkin inilah rencana Allah, yang aku yakin inilah yang terbaik bagiku.
Berbicaran mengenai Sekolahku yang Ekstra Padat kegiatannya ini, Ya memang padat sekali. Subhanallah !!. kami para siswa yang bersekolah di sini harus mulai beraktivitas setiap hari dimulai dari pukul 04.00 WIB. Lalu mandi dan segera pergi ke masjid untuk menunaikan shalat Shubuh. Sekolahkiu Berasrama, sehingga hampir mirip dengan pondok pesantren.
Setelah shalat, kami segera makan di dapur umum yang makanya telah disediakan oleh petugas masak. Di sini kami makannya gratis, tidur gratis pokoknya nyaman dech sekolah di sini.
Setelah selesai makan, yaitu sekitar pukul 06.00 WIB kami para siswa sudah berangkat menuju Ruang Kegiatan Belajar mengajar (RKB). Namun sebelumnya kami harus membersihkan lingkungan sekolah yang zona perbersihannya sudah dibagi perkelas.kami berada di RKB sampai dengan pukul 13.00 WIB. Setelah itu adalah waktunya untuk istirahat, shalat dan makan ( ISHOMA) sampai dengan pukul 14.00 WIB. Setelah waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB kami menuju ke RKB kembali untuk melakakan KBM Plus/ KBM Sore sampai dengan pukul 16.00 WIB. Setelah itu kami menunaikan shalat Ashar, kemudian dulanjutkan dengan kegiatan Ekskul sampai dengan pukul 17.30 WIB. Tepat jam 18.00 WIB kami harus berkumpul di masjid untuk menunaikan shalat maghrib, kemudian makan malam dan dilanjutkan shalat isya. Setelah shalat Isya adalah waktu yang senggang bagi kami untuk berlajar. Kami selalu disibukkan dengan PR setiap malamya. Segingga baru pada jam 22.00 WIB kami bisa tidur. Kegiatan yang seperti di atas itu kami lakukan setiap hari secara terus menerus. Sebenarnya masih banyak lagi kegiatan-kediatan lainnya di SMAN 3 Unggulan kayuagung, Namun rasanya aku tidak bisa menceritakannya di sini……
Kembai ke cerita awal, setelah kami memasuki stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Subhanallah, hatiku bergetar kagum dan takjub melihat pemandangan di stadion ini. Aku yang selama ini hanya bisa melihat pertandingan Sriwijaya FC di Televisi kini telah dapat menyaksikannya secara langsung secara nyata. Ketika berada di Stadion aku bertemu dengan salah satu temanku yang sekarang bersekolah di SMAN 2 Kayuagung dan SMK 1 Kayuagung. Mereka adalah trisno Siswanto, Jamal Ludin, Willy jaka saputra dan Mbareb Aji Priyo Utomo. Kamipun mononton bersama-sama. Pertandingan Antara Sriwijaya FC Vs Al Ain pun di mulai.
Saetelah pertandingan usai, rombongan kami segera pulang menuju kos tempat tinggal dari temanku yaitu trisno dan jamal. Mereka kebetulan saat itu sedang menyelesaikan tugas Magang yaitu di RRI. Aku, alex serta dua temanku Willy dan Mbareb menumpang untuk bermalam di sana. Di kos tersebut aku bertemu dengan banyak teman-temanku saat aku masih SMP dulu. Selain orang-orang yang bersama ku saat aku menonton sepakbola di stadion tadi, orang yang ada di kos temanku adalah Hendri Sugianto, Adhadi Andrianu.
Selama satu malam bersama teman-temanku, aku mendapatkan sebuah perngalaman yang sangat berharga bagiku. Satu malam yang memberiku sebuah gambaran tentang Pemuda zaman sekarang. Aku memperhatikan setiap gerak gerik temanku. Ku bandingkan mereka dengan Aku dan Alex yang bersekolah di SMAN 3 Kayuagung dengan mereka-mereka yang bersekolah di Sekolah lain. Sungguh jauh berbeda dengan kami. Terutama tentang akhlak mereka. Mereka tidak shalat, mereka merokok dan mereka melakukan kegiatan lainnya yang tidak bermanfaat.
Sungguh ini berbeda dengan sikap mereka saat mereka masih duduk di sekolah menengah pertama ketika bersama ku. Ini membuktikan bahwa pengaruh dari lingkungan luar sangatlah banyak terhadap pembentukan moral seseorang. Padalah bukankah Pemuda Kini adalah Pemimpin Masa Depan. Seharusya masa muda adalah masa yang menentukan bagi kita untuk menatap kehidupan kedepan.
Satu lagi pengalamanku saat aku berada di Palembang yang memang benar-benar menggambarkan kondisi pemuda zaman sekarang. Ketika itu, aku sedang berada di Palembang Square.
Saat itu, telah tiba saatnya waktu shalat dhuhur. Aku dan temanku Alex ingin menunaikan shalat Dhuhur di masjid yang ada di PS yaitu lantai paling atas. Kami menaiki lift untuk menuju kesana. Ketika kami berada di lift, kami bertemu dengan seorang pegawai setempat. pegawai tersebut perempuan yang kira-kira berumur 23 tahun. kami hanya bertiga berada di lift. kemudian muncul pertanyaan dari bibir pegawai tersebut.”mau kemana ?” Tanya pegawai tersebut. “kami mau shalat “, jawab ku. Kemudian pegawai berkata, “ Tumben”. Kami balik bertanya “ mengapa memangnya yuk?”. Kemudian pegawai tersebut menjawab dengan nada yang agak heran dengan kalimat sebagai berikut, “ ya tuben aja ada remaja yang mau shalat, biasanya kalo di sini jarang ada pemandangan yang kayak gini “. “Owh.. gitu Yuk, Biasa aja”, Jawab kami. Dalam hatiku berkata “ Owh.. rupanya begini kondisi saudara sebayaku sekarang”. Huh sangat memperihatinkan.
Saudara-saudaraku seakidah, dari cerita penggalamanku di atas semoga dapat bermanfaat bagi kita khususnya generasi muda islam, marilah kita berntrospeksi diri masing-masing agar menjadi orang yang lebih baik lagi. Dimulai dari sekarang. Jangan kita tunda-tunda, Karena kita tidak mengetahui kapan ajal akan menjemput kita. Mungkin satu detik kedepan, satu menit, satu jam, besok, lusa, bulan depan, ataupun tahun depan, kita tidak tahu kapan ajal kita datang. Sekarang pertanyaannya “ apakah kita sudah merasa siap untuk dipanggil Allah SWT sewaktu-waktu ?? saya rasa jawaban kalian tentu tidak siap. Maka dari itu mari menjadi Hamba Allah yang berakhlak, rajin beribadah, serta menegakkan Amal ma’ruf nahi Mungkar selama kita hidup. Amiin.
2 komentar:
Subhanallah... :)
Terimakasih Novika :)
Posting Komentar